Telaga Kemuliaan Rasulullah SAW

Telaga Kemuliaan Rasulullah - Telaga Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Telaga Kemuliaan Rasulullah

Termasuk pula kewajiban bagi setiap orang mukallaf (dewasa) untuk mengetahui, bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai telaga, di mana telaga ini diberikan oleh Allah Ta'ala kepada beliau di akhirat nanti. Akan tetapi, orang yang mengingkarinya tidak tergolong orang-orang yang kafir. Namun, mereka akan tergolong dalam jajaran orang-orang yang suka berbuat fasik (keluar dari jalan yang haq serta kesalehan). 
Allah Ta'ala memberi wahyu kepada Nabi Isa AS, bahwasanya Muhammad SAW mempunyai telaga yang luasnya antara kota makkah hingga tempat terbitnya matahari. Di dalam telaga itu ada beberapa wadah yang berisi sejumlah bilangan bintang-bintang di langit. Di sana terdapat pula warna dan rasa setiap buah-buahan serta minuman dari surga. Maksudnya, warnanya bermacam-macam. Ada yang merah, putih dan sebagainya. Dan rasanya pun bermacam-macam. Akan tetapi, berbeda dengan rasa buah-buahan yang ada didunia. Barangsiapa memakannya, maka akan menjumpai rasa buah-buahan surga. 
Mengenai tempatnya, ulama masih memperselisihkannya. Menurut pendapat jumhur ulama, bahwa tempat telaga ini berada sebelum shirath (Jembatan di atas neraka Jahanam). Karena, manusia keluar dari kuburnya merasa sangat haus untuk kemudian singgah (mampir) di telaga ini untuk minum. Menurut pendapat sebagian ulama, bahwa tempat telaga ini berada sesudah shirath. Karena dialiri air dari telaga kautsar (sebuah bengawan besar yang berada di dalam surga). Jadi, telaga ini berada sesudah shirath dan dekat dengan surga. 
Apabila telaga ini berada sebelum shirath, maka neraka Jahanam akan menghalangi pada aliran air dari dalam telaga Kautsar. 
Manusia berhenti di sana, di tempat penerimaan qisas (pembatasan) akan penganiayaan atau kezaliman yang pernah terjadi (dilakukan) di antara mereka. Sehingga, mereka meminta halal atas perbuatan (kezaliman) mereka itu. 
Imam Qurthubi mensahihkan pendapat, bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai dua telaga satu berada sebelum shirath dan yang satu lagi berada sesudahnya. Imam Sanusi di dalam kitab syarah ”Muqaddimah Al Kubra” memilih (sependapat) dengan pendapat Imam Qurthubi tersebut. Kemudian yang wajib diimani (yakini) hanyalah satu telaga.[1]


[1] Sumber dari Kitab Tijan As-Darari (Ilmu Tauhid) diterjemahkan oleh Achmad Sunarto (Mutiara Ilmu).



Tag : Telaga Kemuliaan Rasulullah - Telaga Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

0 Response to "Telaga Kemuliaan Rasulullah SAW"

Posting Komentar