Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah Qudrat dan Qadiran Beserta Artinya

Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah Qudrat dan Qadiran Beserta Artinya

Wajib bagi Allah Ta'ala mempunyai sifat qudrat. Dan sifat ini merupakan aplikasi dari sifat wujud dan yang telah dahulu dan selalu menetap pada Dzat Allah Ta'ala. Dengan sifat qudrat ini, Allah Ta'ala akan mewujudkan dan meniadakan segala sesuatu kemungkinan yang sesuai dengan kehendakNya.
Sifat qudrat mempunyai tujuh 'ta'alluq” (kebergantungan), yaitu:
  1. Ta'alluq shuluhi qadim (kebergantungan yang bersifat lazim di zaman dahulu), yaitu lazim memiliki sifat qudrat di zaman dahulu yang mewujudkan dan atau meniadakan sesuatu pada saat hal itu mungkin adanya. 
  2. Ta'alluqnya sifat qudrat dengan mewujudkan kemungkinan yang sebelumnya tidak ada. 
  3. Ta'alluqnya sifat qudrat dengan meniadakan kemungkinan setelah wujudnya kemungkinan tersebut. 
  4. Ta'alluqnya sifat qudrat dengan mewujudkan kemungkinan, karena kebangkitan dari kubur. Dan tiga ta'alluq qabliah (kebergantungan yang ada dalam genggaman Allah Ta'ala), yaitu: 
  5. Ta'aliuqnya sifat qudrat secara berlangsungnya perkara yang mungkin tetap tidak ada ataupun ketika ada kemungkinan untuk wujud dan sebelum wujudnya. 
  6. Ta’alluqnya sifat qudrat dengan berlangsungnya wujud yang mungkin, setelah tidak adanya. 
  7. Ta'alluqnya sifat qudrat dengan berlangsungnya kemungkinan tidak berwujud setelah wujudnya. Artinya, kemungkinan itu ada kemudian tidak ada. 
Oleh karena itu, tiga ta'alluq ini dinamakan ta'allauq qabliah. Artinya bahwa segala kemungkinan yang ada adalah berada dalam genggaman Allah Ta'ala. Bila Allah Ta'ala menghendaki akan menetapkan kemungkinan itu, maka tetap berada dalam keadaannya semula, yakni dari keadaan tidak ada maupun keadaan wujud. Dan apabila Allah Ta'ala menghendaki, maka akan menggantinya dengan lawan kemungkinan itu. Oleh sebab itu, semua kemungkinan (mungkin wujudnya atau tidak'mungkin) adalah merupakan wujud yang baru. Sebab, penciptaan Allah Ta'ala yang lahir dari sifat adil-Nya, maka hal itu sesuai dengan sifat yang paling mulia, paling sempurna, dan paling adil.
Dengan demikian, maka segala sesuatu yang selain Allah Ta'ala, baik dari golongan manusia, jin, malaikat, setan, langit, bumi, hewan, tumbuhtumbuhan, perkara yang keras, Dzat, sifat, perkara yang ditemukan melalui mata dan panca indera, semuanya merupakan perkara yang baru wujudnya dan diwujudkan oleh Allah Ta'aladengan kekuasaan-Nya. Yang diwujudkan Allah Ta'ala dari ketidak beradaannya. Sebab, Allah Ta'ala wujud di zaman azzli (dahulu) yang tidak ada seorangpun menyertai-Nya.
Allah Ta'ala mewujudkan semua mahluk untuk menampakkan kekuasaanNya dan pernyataan akan segala sesuatu yang telah lalu, berada dalam kehendak-Nya. Ukuran apapun tidak akan keluar dari kekuasaan Allah Ta'ala dan perjalanan setiap perkara tidak akan terlepas dari pengawasan-Nya.
Adapun lawan dari sifat qudrat adalah lemah. Dan dalil (ketetapan) sifat qudrat yang wajib bagi Allah Ta'ala adalah wujud alam semesta ini. Penjelasan dalil tersebut ialah; apabila Allah Ta'ala mempunyai sifat qudrat, niscaya Allah Ta'ala lemah. Dan bila Allah Ta'ala lemah, maka tak akan wujud sesuatu. Dengan kata lain, semua dari makhluk ini tidak akan ada. Sedangkan tidak wujudnya sesuatu dari semua mahluk adalah muhal (tidak mungkin), karena akan bertentangan dengan perasaan dan kenyataan yang telah ada. Hal ini tidak akan pernah mungkin terjadi, karena alam ini telah wujud.
Dan jika dipandang dari segi bahwa Allah Ta'ala itu wajib mempunyai sifat qudrat, maka mustahil Ia mempunyai sifat lawan dari sifat tersebut.

Allah Maha Kuasa (Kaunuhu Qadiran)

Wajib bagi Allah mempunyai sifat qadiran, artinya Allah Maha Kuasa. Keadaan tersebut merupakan sifat yang menetap pada diri Allah (sifat) dan terdapat pada Dzat serta selalu menetap pada qudrat. 
Yang dimaksud dengan ”Allah Maha Kuasa” adalah sifat qudrat yang selalu menetap pada Dzat Allah SWT dan tidak ada sifat yang lain yang melebihi ketetapan sifat tersebut (qudrat pada Dzat yang berada di luar angan-angan).
Lawan dari sifat ini ialah adanya Allah itu lemah. Dalilnya, bahwa ke-Maha Kuasaan Allah selalu berada pada-Nya (sifat qudrat yang telah kita uraikan di atas).[1]

[1] Sumber dari Kitab Tijan As-Darari (Ilmu Tauhid) diterjemahkan oleh Achmad Sunarto (Mutiara Ilmu).

Untuk Penjelasan Lainnya Silahkan Kembali Ke Halaman Utama (Klik Disini)

Tag : Allah Maha Berkuasa (Qudrat) dan (Qadiran), Allah Maha Berkuasa (Qudrat), Allah Maha Kuasa (Kaunuhu Qadiran), Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah,

5 Responses to "Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah Qudrat dan Qadiran Beserta Artinya"

  1. yang saya cari perbedaan qudrat dan qadiran, kemudia ketemu blog ini,tapi jawaban intinya apa ya. saya simak berulang2 kok gak ketemu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sifat kedua berbeda tpi mempuanayai talazum atau hubungan erat.

      Hapus
  2. Qudrat sama Qadiirun itu gak ada bedanya. Toh dalil naqli-nya juga sama kan. Begitu pula Iradat dgn Muriidun, Sama' dgn Samii'un, Bashar dgn Bashiirun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pas baca kitab Kifayatul awam, malah pahamnya Sifat Qudrat itu kuasanya Allah terhadap apapun, sedangkan Qadiran itu sifat yang datang ketika Allah sudah mewujudkan sifat QudratNya, jadi contohnya Allah Kuasa menciptakan manusia (Qudrat), ketika manusia diciptakan oleh Allah itu sifat Qadiran mohon penjelasannya mungkin saja pemahaman ini masih belum tepat 🙏

      Hapus